PKB Diprediksi Gabung KIB, Cak Imin Capres 2024?

IMG-20220602-WA0013

 


Jakarta,fokuskota.com

Meski Pemilihan Presiden masih terbilang lama, hal itu ternyata tak membuat partai-partai di republik ini duduk santai diam menunggu. Bahkan beberapa partai politik sudah melakukan pendekatan politik demi mengusung siapa bakal calon yang didapuk menggantikan Jokowi sebagai Presiden pada masa bakti 2024-2029.

Adapun partai yang saat ini sudah menentukan sikap politiknya adalah PAN, Golkar dan PPP yang sudah bersepakat untuk berkoalisi dalam gelaran Pilpres 2024. Meski koalisi yang menamakan diri sebagai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum secara terang-terangan menyebut nama yang bakal didapuk sebagai Capres, tampaknya tak membuat koalisi ini gentar menghadapi calon yang bermunculan seperti Prabowo, Ganjar Pranowo, Puan serta Anies Baswedan yang diusung oleh tiga partai besar Gerindra, PKS atau PDIP.

Menanggapi KIB, pengamat politik Universitas Nasional, Rusdy Setiawan Putra memprediksi bila peserta KIB ini akan bertambah jumlah partai yang akan bergabung. Adapun partai yang paling besar dan pasti bergabung ialah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden.

“Sangat terbuka kemungkinan PKB masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Tidak ada yang tidak mungkin. Masih diperlukan lobi-lobi politik untuk sampai pada persamaan pandangan dan cita-cita bersama dalam KIB. Tentu saja, para petinggi KIB akan berikhtiar serius untuk bertemu dan berdialog dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga titik temu,” kata Pengamat Politik Universitas Nasional Rusdy Setiawan Putra saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik bertajuk “Konstelasi Politik Jelang Pilpres 2024” di Jakarta, Kamis 02-06-2026.

Menurut Rusdy, dengan perolehan suara 9,69 persen pada Pemilu 2019 lalu, PKB menjadi salah satu partai politik yang memiliki daya tawar tinggi. Artinya, jika PKB bergabung dengan KIB, maka KIB ini akan memiliki daya saing yang sangat tinggi.

“Harapannya, tentu saja KIB berpeluang untuk tampil sebagai pemenang Pemilu 2024. Apalagi, bila KIB mampu mengajak PKS, Nasdem dan Partai Demokrat. Toh tidak ada hal yang tidak mungkin kalau kita berbicara terkait politik. Saya kira PKB juga punya skenario lainnya,” kata Rusdy.

Kendati demikian, Rusdy yang juga Direktur Eksekutif Forum Demokrasi dan Politik Indonesia (FORDEPI) ini mengatakan bahwa KIB harus bekerja keras dan bekerja cerdas dalam membangun konstruksi koalisi partai politik yang sehat dan untuk Indonesia yang lebih baik, beradab, berkeadilan dan menyejahterakan rakyat.

“Indonesia harus meninggalkan apa yang terjadi pada kepemimpinan politik di Indonesia sepuluh tahun terakhir. Rakyat kecewa dengan kondisi kehidupan di Indonesia dalam berbagai hal dan dimensi kehidupan. Rakyat tahu bahwa mereka hidup dalam kemiskinan dan keterpurukan ekonomi, kondisi sosial yang semrawut serta pengangguran yang tidak tertangani dengan baik dan gonjang ganjing poltik nasional yang hipokrit dan mencemaskan serta kejahatan korupsi yang luar biasa,” ujar Rusdy.

Karena itu, jika partai-partai politik seperti Partai Golkar, PAN, PPP, PKB, Partai Demokrat, dan PKS sertai Partai Nasdem bersatu, rakyat memiliki harapan baru pada kurun waktu 2024-2029 mendatang.

Rusdy menambahkan, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menjadi salah satu tokoh kunci terlebih bila Wakil Ketua DPR RI bergabung dengan KIB.

“Cak Imin dan elite-elite PKB sedang berpikir keras dan berpikir cerdas untuk bergabung dengan KIB. Cak Imin itu cerdas dalam mengkalkulasi politik di pentas politik nasional. PKB menjadi salah satu partai politik penentu kemenangan dalam kintestasi politik di Indonesia. Karena itu, PKB tidak grasak-grusuk dalam menentukan sikap politiknya, termasuk bergabung atau tidaknya PKB dengan KIB,” tegas Rusdy.

Di sisi lain, Rusdy mengatakan, bahwa PKB merupakan salah satu partai politik yang solid. Juga memiliki basis suara yang mumpuni serta partai dengan politik yang dinamis dalam peradaban demokrasi di Tanah Air.

“PKB dalam konteks politik juga sedang mempertimbangkan langkah politik yang telah disiapkan. Misalnya, mendorong Ketua Umum PKB Cak Imin menjadi Capres sebagai syarat prioritas dalam koalisi partai politik. Para petinggi dan elite-elite PKB sepakat untuk mendorong Cak Imin menjadi Capres sebagai syarat berkoalisi dengan partai politik lainnya,” terangnya.

Sejalan dengan hal itu, eksistensi KIB pada bagian lain akan mewarnai perjalanan kehidupan demokrasi dan politik yang berwawasan kemajuan dalam cita-cita kemaslahatan rakyat Indonesia.

“Dalam pandangan saya, harus ada ikhtiar dan keikhlasan merencanakan dan membangun konstruksi peradaban kehidupan demokrasi dan politik di Tanah Air yang menjadi jalan kebaikan dari janji-janji kemerdekaan Republik Indonesia dalam arti yang utuh, mensejahterakan dan berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.(Harris)

Facebook
Pinterest
X
LinkedIn
Email

Comments